Katamu, dzikir adalah resah dalam mimpi
Perlahan kita tumbuh menjadi kaum skeptis
Mesti bagaimana lagi?
Kita hidup dalam bayang suara adzan yang
bergema lirih dari surau-surau tak bertamu
Jadilah kau pelangi malam hari
Hingga aku tak lagi mengerang dalam mimpi
Di sudut lembap surau pinggir desa
Ini hidup, teman! Jika kau tak merasakannya
Kita kembali ke tempat semula
Sekali lagi mencoba berlagak murni
Dan dari jauh, adzan Maghrib kembali
berbisik lantang
Mari kita dirikan sholat!
Dan muadzin tetap menjadi imam bagi dirinya
sendiri
12 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar